Rabu, 30 Mei 2012

Mata Kering & Floaters

Ketika tadi pagi aku bangun tidur, mata rasanya sepet, kering dan susah dibuka, mungkin karena tidurnya terlalu nyenyak & pulas ya? ahirnya aku langsung mandi, berdandan & bergegas pergi kerja. Sesampainya di kantor mata ku masih teras sepet & kerin, aku coba mengeluarkan produksi air mata dgn cara menguap tp tetep aja mata sebelah kiri masih terasa kering, ide untuk mencari informasi via internet muncul dan ahirnya ada satu blog "Your Medicine" mengupas segala macam tentang Kesehatan Mata. Alhamdulillah banyak informasi yang didapat seputar mata kering, mata merah & floaters
 
Tips yang mudah dilakukan untuk mengobati mata kering adalah dengan:
  1. Lindungi mata dari asap, radiasi komputer, hairdryer, dll
  2. Pakai kacamata ketika pergi keluar dan situasi/kodisi berangin
  3. Perbanyak asupan sayuran dan buah-buahan, kandungan antioksidan membantu mencegah rusaknya sel pada mata
  4. Kurangi konsumsi gula, cafein dan alkohol
  5. Bisa menggunakan tetes mata, tetapi yang mengandung moisturizer mislnya Hydroxypropyl Methylecelluse
  6. Jika menggunakan lensa kontak, lepas dulu sebelum menggunakan moisturizer tersebut.

Hal yang menarik adalah ketika aku membaca blog "mata serasa ada cacing" . Kalau pas bola mata digerakkan, dan melihat permukaan monokromatis, terlihat ada yang titik atau benang kecil melayang. Itu disebut Floaters. Floaters ini dikarenakan ketidakseragaman cairan vitreous humor (cairan yg mengisi bola mata kita). Floaters ini tidak berbahaya, hanya kadang kala menggangu pandangan. Umumnya makin tua usia seseorang, makin sering muncul floaters ini. Jangan kuatir, segera periksakan ke dokter mata. Ada pula tetes mata yang dapat mengurangi floaters terbuat dari kalium iodida, yang memiliki sifat cleansing pada mata, tetapi harus menggunakan resep dokter.

Ada lagi kondisi yang cukup berbahaya, dimana pandangan mata terlihat bayangan hitam kecil, makin lama makin membesar bayangannya dan sampai akhirnya gelap. Ini ternyata dikarenakan retinal tear & retinal detachment alias retinanya sobek & terlepas . Inilah yang patut diwaspadai, jadi kalau ada bayangan pada mata dan ukuran makin lama makin membesar, lebih baik segera periksakan ke dokter mata ya

Senin, 28 Mei 2012

Ataxia

Hari ini aku dapat referensi baru tentang sebuah penyakit yang bernama "Ataxia"; aku coba tulis di blog ku supaya engga lupa, atau jika suatu saat aku membutuhkan informasinya bisa buka-buka lagi di blog ku sendiri hehe..

Ataxia bukanlah penyakit menular, namun sebagian besar karena turunan walaupun ada juga ataxia yang penyebabnya karena trauma ataupun zat-zat toksik.

Gejala dari ataxia pada intinya merupakan gejala-gejala dimana seseorang tidak dapat mengkoordinasikan bagian-bagian tubuhnya, seperti:
1. Tidak bisa atau kurang kemampuan untuk berjalan akibat otot di tangan dan kaki menjadi lemah
2. Hilangnya koordinasi, sehingga mempersulit berjalan dan mengurangi kemampuan tangan dalam meraih benda-benda meskipun letaknya dekat
3. Berkurangnya tingkat penglihatan dan pendengaran
4. Gagap dalam berbicara
5. Otot punggung menjadi bungkuk
6. Jantung sering berdebar dan pembesaran pada jantung
7. Saat keadaan memburuk, Ataxia bahkan bisa mempengaruhi bicara dan menelan makanan

Ada lebih dari 40 jenis Ataxia yang didapat dari keturunan, namun yang paling banyak menyerang adalah:

1. Friedreich Ataxia, penyakit keturunan ini menyerang sistem syaraf dan dapat mengganggu bicara sampai pada gangguan jantung.

2. Sensory Ataxia, disebabkan karena hilangnya input sensor dalam mengatur gerakan, sehingga menyebabkan kondisi yang kurang terkoordinasi.

3. Spinocerebellar Ataxia, sejenis kelainan genetik yang ditandai dengan pengurangan pada tingkat koordinasi tangan, cara bicara, dan gerakan mata. Biasanya ditemukan kelainan pada otak kecil.

Hingga saat ini belum didapatkan obat-obat yang memberikan harapan yang baik bagi penyembuhan maupun pencegahan ataxia.

Kamis, 24 Mei 2012

Ulang Tahun.. Ulang Bulan.. Ulang Hari.. & Kematian

Sebenernya menurut aku ulang tahun itu sama halnya dengan ulang bulan atau pun ulang hari..
Tetapi yang menjadi beda hanya karna ulang tahun itu "range" waktunya lebih lama, sehingga terasa lebih spesial menantikan datangnya saat-saat bergulir waktu tersebut. Ada pun yang menjadi lebih spesial ketika ulang tahun itu bertepatan dengan awalnya kelahiran, awalnya memulai hidup baru, awalnya memulai perjuangan, awalnya suatu pernikahan, awalnya suatu kegiatan , dan lain sebagainya yang kelak akan menjadi tolak ukur atas sebuah pencapaian atau pun keberhasilan. 

Kemarin, tanggal 23 Mei 2012 bertepatan dengan 27th lalu aku dilahirkan oleh seorang Bunda yang menjadi sumber inspirasiku dan dididik oleh seorang Ayah berwibawa yang menjadi tokoh idolaku. Ya ternyata kini usia ku hidup dimuka bumi telah mencapai 27th. Banyak hal yang terlah dilalui dan banyak perjuangan yang telah terlewati, namun perjuangan itu akan terus berlanjut hingga ajal menjemput.

Ketika berbicara tentang ajal dimana proses pencabutan nyawa berlangsung sehingga ruh terpisah dengan raga, maka tentunya terbesit berbagai macam pertanyaan atas sebuah kematian. Ketiak jasad di kuburkan atau di buang ke laut, atau pun dikremasi, lalu kemana ruh kita berada? apakah memang setelah mati hanya diam saja? diam tak bergerak? diam tak berinteraksi? Mengapa di sebut akhir? apakah memang ruh yang telah terlepas dari raga akan bearkhir segalanya? apakah tidak ada aktivitas lagi?

Bagaimana dengan kisah yang diceritakan oleh alim ulama tentang siksa kubur? seperti apakah siksa kubur itu? apakah kita akan merasakan basahnya tanah kuburan? apakah kita akan merasakan cacing-cacing & binatang yang berada di dalam kuburan bersama kita? apakah sesama orang yang telah mati dan dikubur akan bertemu? mungkinkah terjadi interaksi? semua pertanyaan itu bermunculan dalam pikiran. Memang terkesan konyol, atau mungkin sebagian orang akan beranggapan gila. Karena kita belum pernah merasakan mati, belum pernah mengalami pencabutan nyawa, dan belum pernah berinteraksi dengan orang yang telah meninggal dunia.

Bagi beberapa orang yang telah mengalami mati suri mungkin akan tahu bagaimana rasanya mati, atau apa yang terjadi ketika mati. Dan bagi orang yang pernah mengalami stroke sebagian anggota tubuhnya mengalami mati rasa, dengan keadaan tangan/kaki yang tak bisa bergerak sama sekali, begitu pun kulitnya yang tak bisa merasakan dingin atau pun panas,juga tak merasa sakit saat dicubit. Seperti 3 tahun lalu saat Mamahku tersayang mengalami serangan stroke yang mengakibatkan sebagian anggota tubuh sebelah kirinya mengalami mati rasa. Cukup membuatku trauma, ketika kaki kiri Mamahku kebas tak bisa bergerak sama skali, tak bisa melangkah, bahkan tak merasakan stimulus apa pun, bahkan ketika aku sentuh kakinya terasa dingin, putih pucat bagaikan mayat.

Apakah ketika kita mati pun demikian? tak bisa merasakan apa-apa???


Beberapa hari kemarin pada tgl 20 Mei 2012, setelah aku selesai melaksanakan shalat Subuh, berdoa dan berdialog dengan diri sendiri, sempat aku bertanya kepada Allah SWT : "Yaa Allah.. Yaa.. Rahman.. Yaa Rahim.. apakah yang terjadi jika hamba esok lusa meninggal dunia? seperti apakah alam kematian itu? apakah kuburan itu menakutkan?" kemudian aku hendak kembali tidur, dan meneruksan istirahat karena hari minggu merupakan hari bermalas-malasan untuk ku.

Dua hari kemudian, tepatnya tgl 22 Mei 2012 ketika tengah malam aku mengalami mimpi yang mungkin itulah jawaban dari pertanyaanku tentang sebuah kematian. Di dalam mimpi tersebut aku berdiri sendiri seakan berada disebuah lapangan yang luas, tak ada pepohonan hanya rumput & ilalang yang berada disekeliling lapangan tersebut. Situasi bagaikan malam hari tepatnya tengah malam pukul 23.00 atau 24.00, gelap gulita tak ada bulan atau pun bintang, tak ada awan yang menyelimuti langit, semua tampak hampa. Cuaca tengah malam namun tak terasa dingin dan juga tak terasa panas. Ketika aku bertanya pada diri sendiri, sedang apa aku ke tempat tersebut? seketika seperti ada bisikan jawaban dari dalam diri yang mengatakan "Kamu tunggu saja disini!!" Maka aku pun hanya bisa menunggu, berdiri sendiri di tengah lapangan yang gersang, diliputi kegelapan malam tanpa cahaya sedikitpun, juga tak ada kehidupan apa pun. Tak ada angin, tak ada suara, tak ada musik atau pun nyanyian. Tak ada rasa kantuk, tak ada rasa lapar, tak ada rasa malas/jenuh, tak ada rasa penat, tak ada keinginan apapun. Hanya diam sambil memperhatikan alam sekitar berharap ada seseorang yang datang.

Ternyata datanglah seorang ibu, dari penampilannya sepertinya berusia 45-55 tahun, dengan menggunakan pakaian lengan panjang & celana serta kerudung, tak tahu warna pakaiannya apa, karena keadaan yang sangat gelap. Meskipun aku tak tahu siapa ibu tersebut, namun tak ada keberanian dalam diriku untuk berinteraksi dengan ibu tersebut. Kami sama-sama dia terdiam, rupanya dia pun sama-sama dalam keadaan "menunggu" seperti diriku. Entah menunggu apa? dan entah menunggu siapa? hanya instruksi bisikan yang muncul dari dalam hari untuk tetap "menunggu". Ketika aku memperhatikan ibu tersebut, dia tampak raut wajah yang lesu, seperti orang yang sedang merasa lelah, lesu, sedih, kadang kala terlihat seperti merenung bahkan "bengong" dengan tatapannya kosong, seperti orang yang sedang berfikir, namun entah apa yang ada dalam fikirannya.

Setelah sekian lama aku dan ibu tersebut dalam kondisi "menunggu" kemudian hadir seorang anak kecil yang sama-sama dalam keadaan "menunggu". Anak kecil tersebut kira-kira ia berusia 4-5 tahun, menggunakan rok, berambut panjang melewati bahu, ia tampak cantik, lincah dan ceria, mungkin karena dia anak kecil maka ia tidak merasa sedih atau pun kesepian, anak kecil tersebut berlari-lari riang, sambil berputar-putar, tapi tak bernyanyi atau bersenangdung, karena memang di dalam alam ini tak ada suara.

Sekelebat aku melihat pandangan bagaikan menembus dimensi lain, aku serasa melihat dimensi dunia nyata tempat manusia berpijak  (bumi), aku melihat seekor kucing, namun kucing tersebut berlari, timbul rasa jahil dalam diriku & aku ingin mengejar kucing tersebut, namun kucing yang berbeda dimensi dengan tempatku berpijak tentunya tak dapat aku sentuh. Si Kucing seperti takut melihatku. Seketika aku merasa diri ini bagaikan hantu. Sekilas aku melihat dimensi tempat manusia tinggal, sementara aku tetap berdiri dan tinggal dalam alam yang kelam, gelap tak ada kehidupan & hampa udara bahkan tak bersuara.

Ketika aku menyadari diri ini bagaikan hantu, seketika aku pun bangun dari tidurku. Rasanya sangat menakutkan ketika mengalami mimpi seperti itu. Hingga aku pun tersadar, apakah ini jawaban atas pertanyaanku kepada Allah SWT tentang "Bagaimanakah rasanya jika aku mati? Apakah kematian itu menakutkan? Seperti apakah alam setelah kematian??"

Sungguh aku bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberikanku umur yang panjang, masih memberikanku kesempatan untuk hidup dan berlaku baik, sungguh aku sangat bersyukur masih bisa bernafas, berfikir, berucap, menatap & menikmati keindahan alam serta dunia dan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT. Dan tentunya aku sangat bersyukur masih diberikan kesempatan untuk beribadah, untuk berdoa, untuk shalat, untuk berwudhu, untuk mandi, untuk makan-minum, tidur dan lain sebagainya. Sebab ketika kita mati, kitak tak akan lagi melakukan itu semua. Tak akan bisa melakukan rutinitas yang kita sukai, tak akan dapat bertemu, berinteraksi, bersosialisasi & bersilaturahmi dengan sesam manusia. Bahkan kita tak dapat melakukan tolong-menolong dengan siapa pun lagi. Lantas timbul lagi pertanyaan : "Apa yang akan kita lakukan setelah kita mati??? Mungkinkah hanya diam saja & bengong seperti yang di alami  seorang ibu yang aku lihat dalam mimpi??" atau Damai, ceria & tersenyum seperti anak kecil yang riang tanpa beban pikiran dipundaknya??"

Seorang Cenayang ada yang mengatakan, bahwa memori yang tersimpan di dalam ruh seseorang yang telah mati adalah memori terakhir pada saat dia akan meninggal.  Entah apa yang dikatakan cenayang itu benar atau tidak. Namun alangkah lebih baik jika setiap saat kita berfikir positif, tidak menyimpan rasa kesal/benci/dendam, bahkan alangkah lebih indah jika kita senantiasa bersyukur & berzikir kepada Allah SWT. Sebab kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok lusa, bahkan satu jam atau pun semenit kemudian. Dan jika kematian itu datang tiba-tiba maka alangkah lebih indah jika memori terakhir yang kita bawa pada saat meninggalkan dunia adalah memori positif yang tersisa, rasa syukur tanpa ketakutan/kekhawatiran, rasa ikhlas dan pasrah untuk meninggalkan orang-orang yang terkasih & tercinta agar mereka dapat melanjutkan hidup yang lebih baik. Semoga damai senantiasa tinggal di dalam diri dan sanubari meski raga telah terpisah dengan nyawa, meski jiwa harus mengalami sebuah proses dalam suatu keadaan/kondisi "menunggu". Yah.. menunggu Sangsakala ditiupkan oleh Malaikat Israfil.

Maka selagi kita hidup dimuka bumi ini peliharalah rasa bersyukur agar Malaikat Jibril yang senantiasa menyampaikan rezeki dari Allah SWT menyukai dan menyayangi kita. Dan berharap ketika Malaikat Izrail mencabut nyawa kita tak terlalu menyakitkan rasanya serta memberi kesempatan supaya kita dapat bertaubat dan mengucapkan kalimat "Laa Illaha Illallah" pada detik-detik terakhir proses pencabutan nyawa.
Aamiin.. Yaarabbal 'Aalamiin